Kualitas Udara Ibu Kota di Tengah Perhelatan KTT ASEAN

Kualitas udara serta suasana gedung perkantoran dan hotel dari ketinggian di kawasan Bundaran HI, Jakarta (04/09/2023). (katafoto/Fery Pradolo)
Kualitas udara serta suasana gedung perkantoran dan hotel dari ketinggian di kawasan Bundaran HI, Jakarta (04/09/2023). (katafoto/Fery Pradolo)
Kaulitas udara serta suasana pemukiman dan perkantoran dari ketinggian di kawasan Menteng, Jakarta (04/09/2023). (katafoto/Fery Pradolo)
Kualitas udara serta suasana gedung perkantoran dan hotel dari ketinggian di kawasan Bundaran HI, Jakarta (04/09/2023). (katafoto/Fery Pradolo)
Kualitas udara serta suasana gedung perkantoran dan hotel dari ketinggian di kawasan Bundaran HI, Jakarta (04/09/2023). (katafoto/Fery Pradolo)
Kualitas udara serta suasana gedung perkantoran dan hotel dari ketinggian di kawasan Bundaran HI, Jakarta (04/09/2023). (katafoto/Fery Pradolo)

 

Berdasarkan data IQAir Selasa (5/9/2023) kualitas udara di Jakarta kembali memburuk dari status sedang menjadi tidak sehat dengan indeks kualitas udara AQI US 156 dan polutan utama PM2.5. Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 12,9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Angka AQI US ini lebih besar dibandingkan dengan angka kualitas udara hari sebelumnya di AQI US 95.

Memburuknya polusi di Jakarta terjadi di tengah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang dihadiri puluhan kepala negara dan delegasi.

Buruknya kualitas udara di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi kebakaran hutan. Fenomena El Nino juga ikut memperparah kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyerukan dampak dari iklim ekstrem El Nino di Indonesia dapat mengurangi curah hujan dan memicu terjadinya kekeringan. Pada tahun 2024 mendatang diprediksi akan menjadi tahun terpanas di dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini